Pasar Respons Positif Vaksin Covid-19, Rupiah Makin Perkasa

Nilai ganti rupiah pada dolar Amerika Serikat (AS) bergerak kuat pada perdagangan Selasa minggu ini. Menguatan rupiah sebab ada sentimen positif dari perkembangan peningkatan vaksin Covid-19.

 

Mencuplik Bloomberg, Selasa (17/11/2020), rupiah dibuka di angka 14.052 per dolar AS, kuat bila dibanding dengan penutupan perdagangan awalnya. Mendekati siang, rupiah lagi kuat ke 14.045 per dolar AS.

Semenjak pagi sampai siang ini hari, rupiah bergerak di range 14.040 per dolar AS sampai 14.052 per dolar AS. Bila dihitung dari awalnya tahun, rupiah masih menurun 1,29 %.

Sedang berdasar Kurs Rujukan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dibanderol di angka 14.073 per dolar AS, kuat bila dibanding dengan dasar awalnya yang berada di angka 14.139 per dolar AS.

Rupiahberpeluang lagi kuat bersamaan pasar yang memberi respon positif perkembangan peningkatan vaksin COVID-19 dari Moderna Inc.

“Rupiah mempunyai potensi kuat kembali ini hari dengan sentimen positif baru dari laporan peningkatan vaksin COVID-19 dari Moderna yang mengatakan hasil pengetesannya memperlihatkan efektivitas yang tinggi sebesar 94,5 %,” kata Kepala Penelitian dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra diambil dari Di antara, Selasa (17/11/2020).

Menurut Ariston, dari hasil Moderna itu menambahkan keyakinan pasar jika vaksin akan selekasnya dikeluarkan dan ekonomi dapat selekasnya sembuh. Harga beberapa aset beresiko bergerak kuat menyikapi informasi itu.

“Disamping itu, surplus neraca perdagangan bulan Oktober dan prediksi perkembangan positif perekonomian Indonesia di kuartal ke-4 oleh BI memberi sentimen positif ke rupiah,” tutur Ariston

Ariston memprediksi ini hari rupiah mempunyai potensi bergerak di range Rp14.000 per dolar AS sampai Rp14.150 per dolar AS.

Pada Senin (16/11) lalu, rupiah ditutup kuat 60 point atau 0,42 % ke status Rp14.110 per dolar AS dibanding hari kemarin Rp14.170 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo percaya nilai ganti rupiah pada dolar Amerika Serikat (AS) akan lagi kuat. BI menyaksikan jika nilai ganti rupiah sekarang ini masih di bawah nilai seharusnya.

“Saat ini diperjualbelikan seputar 14.100 per dolar AS. Kami menyaksikan jika nilai ganti rupiah masih mempunyai potensi untuk kuat, kami menyaksikan jika tingkat saat ini secara esensial masih undervalued,” ucapnya di pertemuan kerja bersama-sama dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (12/11/2020).

Menurut Perry, bila menyaksikan esensial perekonomian Indonesia yang ada sekarang ini, nilai ganti rupiah masihlah jauh di bawah nilai esensial. Oleh karenanya, ia yakini rupiah masih bisa kuat.

Ia memberikan contoh dari segi inflasi, sekarang ini masih sekitar di tingkat 1,44 % secara tahunan pada Oktober 2020. Sedang transaksi bisnis berjalan minus USD 2,9 miliar kuartal II-2020 dan premi resiko turun.

“Dengan menyaksikan jika inflasi rendah, transaksi bisnis berjalan defisitnya rendah, daya magnet asset keuangan Indonesia yang tinggi dan premi resiko yang turun,” keras ia.

Menurut Perry, beberapa tanda resiko di pasar keuangan mulai berkurang hingga dapat menggerakkan rupiah. misalnya ialah Kredit Standar Swap (CDS) yang di status 73 dan VIX Indeks di status 26 walau ketidakjelasan pasar keuangan masih tinggi.

“Di pasar keuangan global ketidakjelasan mulai turun walau masih tinggi karean factor geopolitik dan second wave Wabah COVID. VIX dan CDS turun khususnya di bulan-bulan November sesudah pemilu di AS,” sebut ia.

Pandemi virus corona COVID-19 bukan hanya punya pengaruh pada kesehatan warga, tetapi berpengaruh juga pada perkembangan ekonomi negara. Ini berpengaruh untuk bursa saham dan nilai ganti rupiah.

By Timothy

error: Content is protected !!