Tingkatkan Pendapatan Petani Singkong Babel, Kementan Beri Bantuan Saprodi

Kementerian pertanian (kementan) memberi kontribusi peningkatan ubi kayu atau singkong berbentuk fasilitas produksi sejumlah 1.400 hektar di kabupaten bangka dan bangka barat. Kontribusi diperuntukkan untuk tingkatkan penghasilan petani sepanjang wabahk dan sekalian program ketahanan pangan.

 

“produksi ubi kayu di babel cukup buat penuhi keperluan warga kami. Bahkan juga beberapa diproses di pabrik untuk dipasarkan keluar.” tutur junaidi kepala dinas pertanian propinsi bangka belitung.

Junaidi menambah jika ketertarikan petani meningkatkan ubi kayu tinggi sekali sebab ongkos produksi dan pemrosesan tanaman lumayan murah serta lebih gampang dalam perawatan tanamannya.

Singkong atau ubi kayu selaku pangan pilihan dan tepung. Dibuat jadi bahan baku beras arus sebagai makanan ciri khas masyarakat babel.

Varietas yang umum ditanamkan ialah casesa dengan provitas capai di antara 25-28 ton/ha. Dan mempunyai kandung pati seputar 25-27 % semakin tinggi bila dibanding dengan wilayah lain.

“singkong jadi favorite petani sebab harga jual yang lumayan tinggi sejumlah rp. 850 – rp 1.300 dan banyak beberapa pebisnis yang memberikan investasi pengerjaan pabrik di sini” papar junaidi.

Terdaftar di bangka ada 3 pabrik besar dan 2 pabrik besar yang memuat singkong dari petani.

Pemasaran hasil panen petani dimuat oleh pabrik sehari-harinya dan ditata oleh faksi pabrik. Maksudnya supaya pabrik tidak terima jumlah bahan baku yang melewati kemampuan harian.

Atau kebalikannya kekurangan bahan baku untuk keperluan harian pabrik. Untuk petani partner dan koperasi agenda panen dan agenda pengangkutan bahan baku telah ditata dan disetujui di antara faksi pabrik dengan petani.

Sesaat petani berdikari sering hasil panennya tidak bisa diterima pabrik karena agenda panen dan pengangkutan yang belum di koordinasikan.

“di depan kami akan bekerjasama dengan faksi pabrik untuk memperlancar pemasaran hasil panen. Dan membina petani agar bisa berorganisasi lewat koperasi petani” sebut junaidi.

Ini karena banyak petani yang non partner pabrik supaya hasil panen program kementan ini bisa diserap secara maksimal oleh beberapa stakeholder.

Dalam tempat terpisah direktur jenderal tanaman pangan. Suwandi menerangkan kontribusi ini ialah tindaklanjut dari instruksi menteri pertanian. Syahrul yasin limpo (syl) untuk menolong petani singkon di propinsi babel.

Mentan mengharap adanya kontribusi ini dapat tingkatkan penghasilan petani dan tingkatkan ketahanan pangan kita ketika wabahk covid-19 seperti saat ini.

“petani harus naik kelas berpadu membuat korporasi hingga petani dapat punyai status tawar. Korporasi bisa juga jadi jalan keluar petani untuk menangani persoalan classic seperti jebloknya harga” bebernya.

Disamping itu suwandi mengingati perlu ada inovasi-inovasi baru produk. Nanti diinginkan korporasi petani ini dapat membuat produk turunan hingga dapat mendapatkan nilai lebih dari komoditi yang diproses.

“makanan lokal kuncinya berada di hulu pasar driven. Bagaimana men-create pasar agar pangan lokal jadi lifestyle. Bangun pasar driven-nya. Pasar dibuat. Baru produksi mengikut. Jika pasar bagus petani akan mengikut berproduksi.” pungkas suwandi.

 

By Timothy

error: Content is protected !!